Atap baja ringan kini menjadi pilihan utama untuk banyak bangunan karena kekuatan, keawetan, dan ringan. Baja ringan, yang biasanya terbuat dari galvanis atau galvalume, menawarkan kekuatan yang tinggi namun tetap ringan, sehingga cocok untuk berbagai jenis bangunan, dari rumah tinggal hingga gedung komersial. Selain itu, atap baja ringan juga tahan terhadap korosi dan lebih hemat biaya serta lebih praktis dalam pemasangan dibandingkan dengan material atap konvensional seperti asbes atau genteng beton.
Harga pemasangan atap baja ringan dihitung per meter persegi (m²) dan dapat bervariasi tergantung pada jenis material, desain atap, ukuran proyek, serta lokasi pemasangan.
Kisaran Harga Pemasangan Atap Baja Ringan (2025)
Jenis Pekerjaan | Keterangan | Harga Per m² |
---|---|---|
Atap Baja Ringan Standar (Sni) | Atap menggunakan material baja ringan standar | Rp 120.000 – Rp 150.000 |
Atap Baja Ringan + Atap Zincalume | Atap baja ringan dengan lapisan Zincalume | Rp 200.000 – Rp 250.000 |
Upah Pemasangan Atap Baja Ringan | Tanpa material, hanya upah tukang | Rp 50.000 – Rp 80.000 / m² |
Atap Baja Ringan + Genteng Metal | Baja ringan dengan genteng metal seperti Zincalume atau Trimdek | Rp 185.000 – Rp 250.000 |
Faktor yang Mempengaruhi Harga Pemasangan Atap Baja Ringan
- Jenis Material Baja Ringan
- Baja ringan standar menggunakan material galvalume atau galvanis yang lebih terjangkau, sedangkan atap baja ringan Zincalume atau galvalume premium memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap korosi dan lebih tahan lama, tetapi harganya lebih mahal.
- Atap polycarbonate atau komposit (seperti genteng metal) yang menggabungkan baja ringan dan material lainnya (seperti pelapis anti UV) memiliki harga lebih tinggi karena menambah nilai estetika dan fungsi (misalnya untuk pencahayaan alami).
- Jenis dan Bentuk Atap
- Atap pelana (atap dengan dua sisi miring) lebih murah dibandingkan dengan atap limasan (empat sisi miring) atau atap datar yang memerlukan konstruksi lebih rumit.
- Atap berstruktur lebih rumit dengan desain custom (misalnya atap untuk rumah dengan banyak sudut atau atap bertingkat) akan memerlukan lebih banyak material dan waktu pengerjaan, yang tentu saja meningkatkan biaya.
- Ukuran Proyek
- Proyek besar (misalnya atap untuk rumah besar atau gudang) biasanya mendapatkan harga lebih murah per meter persegi karena skala ekonomi (pembelian material dalam jumlah besar).
- Proyek kecil (misalnya untuk rumah tinggal atau bangunan dengan atap kecil) cenderung lebih mahal per meter persegi.
- Kualitas dan Merk Material
- Merk ternama seperti Tata Steel, PPGI, atau NIPPON STEEL biasanya menawarkan bahan baja ringan dengan kualitas lebih tinggi (daya tahan lebih lama), tetapi harga materialnya juga lebih tinggi.
- Baja ringan lokal mungkin lebih terjangkau namun kualitasnya bisa bervariasi.
- Ketinggian atau Akses Lokasi
- Jika pemasangan atap dilakukan pada bangunan tinggi atau area yang sulit dijangkau, biaya akan bertambah karena memerlukan alat khusus (seperti lift atau scaffolding) serta tenaga kerja lebih banyak.
- Finishing dan Detailing
- Pemasangan penutup atap seperti lisplang, reng, gording, serta finishing lainnya (misalnya pengecatan) akan mempengaruhi harga total. Biaya ini belum termasuk dalam harga standar pemasangan atap baja ringan.
- Pemasangan Talang dan Saluran Air
- Talang air dan saluran pembuangan air hujan untuk atap baja ringan biasanya membutuhkan biaya tambahan jika pemasangan talang atau pengaturan drainase lebih rumit.


